Film Ex Machina adalah film yang membahas dunia A.I atau biasa dikenal dengan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Film tersebut menceritakan tentang masa depan, kehidupan manusia, teknologi, dan menjadi sebuah film science fiction (sci-fi) yang menarik untuk ditonton.
Tokoh utama tersebut adalah seorang programmer handal dari sebuah perusahaan search engine ternama, Blue Book — yang bernama Caleb. Awalnya, Ia hanya mengikuti sebuah kontes yang diadakan di Internet, dan ternyata Ia adalah menjadi satu orang yang terpilih sebagai pemenangnya.
Caleb pun memulai perjalanannya menuju rumah Caleb, sang pemilik perusahaan Blue Book. Ia pun mendapatkan fasilitas yang sangat mewah dan sangat canggih. Nathan sendiri tidak menyebutnya itu sebagai rumah, tapi hanya sebagai fasilitas riset.
Awalnya, Caleb tidak mengetahui apa yang akan Ia kerjakan di sana. Nathan pun memberi tahu, bahwa kontes yang diikutinya hanyalah sebagai alibi agar orang lain tidak benar-benar mengetahuinya. Ia pun menjelaskan kepada Caleb hal yang sebenarnya akan dilakukan di fasilitas riset miliknya tersebut. Ternyata, Caleb diminta bantuannya untuk menjadi bagian dari sebuah eksperimen mengenai kecerdasan buatan.
Ava — adalah subjek utama dari eksperimen terhadap Artificial Intelligence tersebut. Sebuah robot yang sangat mirip dengan manusia. Kehadiran Caleb di sini untuk melakukan test terhadap Ava. Caleb adalah orang asing pertama yang melakukan interaksi dengan Ava. Caleb berfokus untuk mempelajari bagaimana cara Ava berpikir dan mempelajari suatu hal yang baru. Ia pun sangat kagum dengan pencapaian Nathan dalam pembuatan algoritma yang digunakan untuk Ava.
Sepanjang film, sangat kental sekali unsur-unsur teknologi yang digunakan. Dari awal film pun, sudah disajikan secara singkat mengenai awal mula Caleb berhasil mengikuti uji coba yang dibuat Nathan tersebut.
Penggunaan perangkat-perangkat teknologi yang ada di film tersebut juga sudah sangat maju.
Hingga pertengahan film, Caleb pun merasa ada yang mencurigakan terhadap Nathan. Akhirnya pun Ia menyelidiki seisi rumah Nathan. Ia pun akhirnya tahu setelah Ava menceritakan keadaan yang sebenarnya saat kamera cctv di ruang uji coba tersebut tidak berfungsi. Ia juga akhirnya tahu, bahwa sebenarnya, Ia tidak benar-benar menjadi pemenang dalam kontes yang dibuat Nathan tersebut. Ternyata, semuanya sudah di rencanakan sejak lama. Caleb terpilih karena Nathan mempelajari kebiasaan Caleb menggunakan keyword pada mesin pencari. Dari situ, menurut Nathan, Ia dapat mengetahui sifat-sifat dari orang tertentu.
Melalui tokoh Caleb yang diperankan oleh Gleeson sekaligus menggambarkan masyarakat saat ini tidak memiliki literasi yang cukup dalam hal teknologi, khususnya media komunikasi. Kebanyakan dari masyarakat kita menerima apa saja teknologi yang masuk namun mudah terlena dengan teknologi itu sendiri. Caleb adalah representasi dari penonton yang polos dan nyaris tak tahu apa-apa tentang proyek AI terbesar di dunia dalam film itu. Caleb adalah seorang yang jenius, namun dia tak mengerti apa yang sedang terjadi, apa tujuan manusia menciptakan AI sebenarnya, dan apa saja kekuatan dan peran AI itu bagi kehidupan manusia beserta resikonya. Caleb merupakan representasi masyarakat kita, yang bisa dikatakan matang dalam logika namun naif secara mental.
Problematika hubungan manusia dan mesin dalam film ini mengisyaratkan adanya pertarungan antara manusia dan AI, dan juga mengeksplor lebih jauh tentang sisi emosional dari tindakan manusia seperti Tuhan, dan robot yang ingin menjadi seperti manusia beserta konsekuensinya. Sehingga di akhir plot cerita, determinasi teknologi ditegaskan dengan mengutip dialog dalam film Ex Machina seperti berikut:
” One day,
the AI’S are going to look back on us,
the same way
we look at fossil skeletons on the plains of Africa.”
– Nathan Bateman
>>> Sumber Inspirasi <<<
0 komentar:
Posting Komentar